//
arsip

Training Bisnis Syariah

This category contains 8 posts

BATAS MAKSIMAL LABA PERDAGANGAN

Dijawab oleh : K.H. M. Shiddiq al Jawi

.

Tanya :

#WadahAspirasiMuslimah_ Ustadz, apakah dalam syariah Islam ada batas maksimal laba dalam perdagangan, misalnya 30 persen atau 100 persen? ( Muhammad, Bogor )

.

Jawab :

Yang dimaksud dengan “laba” (ar ribhu, profit) adalah tambahan dana yang diperoleh sebagai kelebihan dari beban biaya produksi atau modal. (Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha, hlm. 168). Secara khusus “laba” dalam perdagangan (jual beli) adalah tambahan yang merupakan perbedaan antara harga pembelian barang dengan harga jualnya. (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 70).

.

Menurut kami, tidak ada batasan laba maksimal yang ditetapkan syariah Islam bagi seorang penjual, selama aktivitas perdagangannya tidak disertai dengan hal-hal yang haram. Seperti ghaban fahisy (menjual dengan harga jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari harga pasar), ihtikar (menimbun), ghisy (menipu), dharar (menimbulkan bahaya), tadlis(menyembunyikan cacat barang dagangan), dan sebagainya. (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 72-74; Taqiyuddin An Nabhani, An Nizham Al Iqtishadi fi Al Islam, hlm. 191).

.

Dalil tidak adanya batasan laba maksimal yang tertentu, adalah dalil-dalil tentang perdagangan yang bermakna mutlak, yaitu tanpa ada ketentuan batas maksimal laba yang tak boleh dilampaui. Misalnya firman Allah SWT (artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan (tijarah) yang berlaku dengan suka sama suka (saling ridha) di antara kamu.” (TQS An Nisaa [4] : 29).

.

Ayat ini menunjukkan bolehnya perdagangan (tijarah), yang sekaligus menunjukkan juga bolehnya mencari laba (ar ribhu). Sebab pengertian perdagangan (tijarah) adalah aktivitas jual beli dengan tujuan memperoleh laba (al bai’ wa al syira li gharadh ar ribhi). (Wahbah Zuhaili, At Tafsir Al Munir, 5/31; Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 10/151; Rawwas Qal’ah Jie,Mu’jam Lughah Al Fuqaha, hlm. 26).

.

Bolehnya mencari laba berdasarkan ayat di atas, dari segi berapa besarnya laba, bersifat mutlak. Artinya, tidak ada batas maksimal laba yang ditetapkan syariah. Sebab tidak ada dalil syar’i yang membatasi kemutlakan ayat tersebut. Dalam hal ini kaidah ushul fikih menetapkan : al muthlaqu yajriy ‘alaa ithlaaqihi maa lam yarid daliilun yadullu ‘ala at taqyiid. (dalil yang mutlak tetap dalam kemutlakannya, selama tidak terdapat dalil yang menunjukkan adanya pembatasan). (Wahbah Zuhaili, Ushul Al Fiqh Al Islami, 1/208).

.

Sebagian ulama mazhab Maliki, seperti Ibnu Wahab, mengatakan bahwa maksimal laba dalam perdagangan adalah sepertiga (tsuluts), dengan dalil sabda Rasulullah SAW bahwa batas maksimal harta yang dapat diwasiatkan adalah sepertiga (tsuluts). (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 75; Wahbah Zuhaili, At Tafsir Al Munir, 5/33).

.

Pendapat ini tidak dapat diterima, dengan dua alasan. Pertama, sabda Rasulullah SAW yang menyebut batas maksimal sepertiga (tsuluts) tersebut tidak dapat menjadi taqyid (pembatasan) terhadap kemutlakan ayat di atas (QS An Nisaa` : 29). Sebab sabda Rasulullah SAW itu topiknya terkait dengan wasiat, sementara ayat di atas topiknya terkait dengan perdagangan. Jadi konteksnya berbeda.

.

Kedua, penetapan batas maksimal laba sepertiga (tsuluts) bertentangan dengan nash-nash syariah yang membolehkan laba lebih dari sepertiga. Dari ’Urwah RA, bahwa Nabi SAW pernah memberikan kepadanya uang 1 dinar untuk membelikan seekor kambing untuk Nabi SAW. Kemudian Urwah membeli dua ekor kambing dengan uang itu, lalu Urwah menjual salah satu dari dua ekor kambing itu seharga 1 dinar. Urwah kemudian datang kepada Nabi SAW dengan membawa 1 ekor kambing dan uang 1 dinar, Nabi SAW pun mendoakan keberkahan bagi Urwah. (HR Bukhari, no 3642). Hadits ini membolehkan laba 100 persen, karena Urwah awalnya membeli 1 kambing dengan harga ½ (setengah) dinar, lalu menjualnya kembali dengan harga 1 dinar. (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 76).

.

Kesimpulannya, tidak ada batasan laba maksimal yang ditetapkan syariah Islam bagi seorang penjual, selama aktivitas perdagangannya tidak disertai dengan hal-hal yang haram. (Yusuf Qaradhawi, Hal li Ar Ribhi Had A’la?, hlm. 74; Wahbah Zuhaili, At Tafsir Al Munir, 5/30). Wallahu a’lam.[]

Sumber: Tabloid Media Umat Edisi 115

.

============================

Raih Amal Sholih dengan Ikut Serta Menyebarkan Status ini.

===============================

Facebook :

https://www.facebook.com/Wadah-Aspirasi-Muslimah-1951240191859944/

Twitter : http://www.twitter.com/muslimah_bogor2

Instagram: http://www.instagram.com/muslimah_bogor

Telegram : https://t.me/WadahAspirasiMuslimah

Training Remaja: Be SMART With Islam

Potret Buram

Kelam. Satu kata yang patut untuk menggambarkan generasi remaja negeri muslim terbesar di dunia ini. Tak henti dari hari ke hari berita kriminal, seks bebas, pergaulan bebas, narkoba, kebodohan, putus sekolah, tawuran, miras dan demoralitas menghantui generasi negeri ini.

Tak hanya itu, angka criminal dari hari ke hari kian meninggi. Potret buram ini bukanlah pemandangan hari ini saja, akan tetapi telah bertahun-tahun kita lewati.

Banyak orang telah melakukan analisisnya. Dari mereka ada yang berasumsi bahwa generasi negeri ini rusak karena moral dan akhlaknya jauh dari norma-norma Islam dan budaya ketimuran. Dari asumsi ini lahirlah solusi parsial, yakni berdirinya lembaga pendidikan, kurus singkat, kajian musiman dan secamnya. Semua itu dilakukan bagi mereka yang yakin bahwa kacaunya negeri ini adalah dikarenakan demoralitas. Kini, asumsi dan gerakan ini pun tak kunjung menuai ujung pangkal.

Ada juga yang beranggapan bahwa negeri ini kacau balau karena politiknya yang salah kaprah. Tak memandang hati nurani dan hak-hak rakyat. Kesemana-menaan para penguasa dan politik yang kotor penuh tipu muslihat. Maka, sebagian dari mereka mendirikan partai politik berdasarkan pandangan pragmatis untuk mengubah citra dan kemasan saja, dari plitik oportunis menjadi politik nasionalis relijius. Kadang keduanya tak ada bedanya. Bahkan malah lebih liberal. Kini, gerakan ini pun gagal.

Sebagian kelompok berasumsi bahwa hancurkan tatanan Negara ini dikarenakan rendahnya kecintaan masyarakat terhadap falsafah Negara, maka lahirkan gerakan kembali kepada Pancasila dan UUD 45. Gerakan ini nyata-nyata hanya gerakan semu, rapuh dan bersifat sementara. Kinipun gerakan ini gagal.

Dari segi ekonomi, kemerosan ekonomi dan rendahnya kesejahteraan negeri khatulistiwa ini dikarenakan karena daya beli dan daya produksi masyarakat yang rendah. Kata mereka yang berpaham demikian, lahirlah gerakan ekonomi kerakyatan. Gerakan ini diharapkan tumbuhnya kekuatan inti rakyat bersatu membangun kekuatan ekonomi yang berciri khas, kuat dan mandiri. Nyatanya, ekonomi ini tak kunjung menuai hasil, malah semakin tergerus oleh ekonomi kapitalis yang semakin menggurita.

Oleh karena itu, jika semua solusi (solusi parsial) telah dilakukan, maka pertanyaannya adalah apakah ada yang salah dengan pola pikir kebanyakan orang?

Sejenak, mari kita fikirkan apa yang terjadi dengan negeri ini. Apa pangkal masalah sehingga terjadi masalah cabang  multidimensi yang sudah akut ini?

Rusaknya negeri ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena masyarakat yang mayoritas muslim ini kini telah meninggalkan aturan-aturan syariah Islam. Islam telah ditinggalkan sebagai aturan kehidupan. Wajar saja, segala masalah di setiap sendir kehidupan silih berganti.

Oleh karenanya, pangkal masalah sesungguhnya adalah jauhnya manusia dari aturan Alloh. rusaknya negeri ini, ala mini, kehidupan ini adalah karean ditinggalkannya aturan dari Sang Khaliq.

“…telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar..” (Ar-Arrum; 41”

Kembali kepada Syariah

Oleh karenanya, jelaslah sudah. Kerusakan moral, politik, ekonomi, social, budaya, kejahatan seks, kriminalitas, korupsi, kejahatan rumah tangga, penjajahan, penganiayaan dan sebagainya semua terjadi karena pelanggaran terhadap hokum-hukum Alloh.

Oleh karenaya, kehidupan yang menjauhi hokum Alloh (sekulerisme) haruslah segera ditinggalkan beserta system kehidupan yang lahir dari sekurisme ; demokrasi (system pemerintahannya), kapitalisme (system ekonominya), individualistic (system socialnya), oportunistik (system politiknya), materialistic (system pendidikannya). Semua itu harus ditinggalkan dan diganti dengan system Islam.

Hanya dengan kembali kepada sistem Islam-lah kehidupan yang mensejahterakan akan terwujud dengan janji Alloh SWT. InsyaAlloh.

Ingin ngobrol dengan saya? @prioagungw

Kontak saya

Prio Agung Wicaksono
Muslim Optimizer
Mobile 0857-4377-8900
Facebook: www.facebook.com/prioagungwicaksono
Twitter: @prioagungw

Training Team Bisnis

Dear Business Owner,
Apakah Anda sedang berfikir untuk menyatukan visi dalam team bisnis Anda?
Apakah Anda sedang berfikir untuk meningkatkan kinerja organisasi dan team Anda?
Apakah Anda ingin agar komunikasi antar team perusahaan Anda berjalan dengan baik?
Apakah Anda ingin produktivitas team bisnis Anda meningkat dari hari ke hari?
Apakah Anda ingin agar setiap team Anda melakukan pekerjaan tanpa harus Anda awasi setiap hari?
Apakah Anda ingin bisnis Anda berjalan sesuai Syariah?

Jika jawaban Anda adalah ‘YA’ dari pertanyaan di atas, segera ikuti training Alignment Team yang luar biasa ini:

“Committment to GROW Together Achieve More”

Apa kata mereka?

Ahmad Karsono, Karyawan
“Untuk Mas Agung, Alhamdulillah bisa bertemu dengan mas Agung. Dengan seminar dari Mas Agung, saya dapat menjadi perantara inspirasi buat kami semua yang ingin mendekatkan diri kepada Alloh. Terima kasih mas atas inspirasinya.”

Muh. Syaifuddin; Owner Waroeng Jamur Jogja
“Subhanallooh. Training karyawan yang kali ini difasilitasi oleh Mas Prio Agung ternyata Inspirative, Applicative and Motivative. GREAT!”

Ingin membuat jadwal training ini?
Caranya mudah. Hubungi segera Manager kami: 0898-046-1938 (SMS/WA) Call 085743778900

Training PebisnisMuda

Training Hamfara

Sahabat Muda,
Apakah Anda sedang berfikir untuk memiliki bisnis utama, sampingan atau pendukung?
Apakah Anda bingung memulia bisnis dari mana?
Apakah Anda ingin tahu bagaimana memulai bisnis tanpa modal?
Apakah Anda ingin memiliki bisnis yang menghasilkan profit yang sehat?

Jika jawaban Anda adalah ‘YA’ dari pertanyaan di atas, segera ikuti training PebisnisMuda yang luar biasa ini:

“How to Build Your Own Business”

Apa kata mereka?

Gita Pusparani; Pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga
“Subhanalloh, pelatihan Mas Agung sangat kreatif, bagus, menyentuh, dapat diaplikasikan dan bisa memompa semangat saya. Pelatihan Mas Agung membuat saya ingat kepada orang-orang yang saya cintai. Saya akan berusaha membahagiakan mereka. Saya ingin ada pelatihan seperti ini lagi dan teman-teman saya harus ikut semua karena banyak manfaatnya dan luar biasa. Buat Mas Agung semoga tambah sukses. Terimakasih.”

Ingin membuat jadwal training ini?
Caranya mudah. Hubungi segera Manager kami: 0898-046-1938 (SMS/WA) Call 085743778900

Training Pelajar

Training pelajar dan mahasiswa

Dear Sahabat Muslim,
Apakah Anda sedang berfikir untuk menyiapkan training persiapan ujian sekolah atau nasional?
Apakah Anda ingin agar siswa didik Anda lebih siap, lebih mantap, dan lebih FRESH menghadapi ujian?
Apakah Anda ingin menumbuhkan keyakinan yang BENAR pada mereka?
Apakah Anda ingin meningkatkan prestasi peserta didik Anda?

Jika Anda menjawab ‘YA’ dari beberapa pertanyaan di atas, segera selenggarakan training Muslimoptimizer!
Sebuah training yang khusus dipersembahkan kepada The Next Generation:

“MuslimOptimizer: Optimize Your Life!”

Apa kata mereka?

Ibu Nila, Penyelenggara Training di SMP 21 Semarang (Sekolah Standar Nasional)
“Training di SMP 21 Semarang benar-benar mengesankan. Mengobrak-abrik pemikiran, mengguncang perasaan dan mengobarkan semangat juang menjadi UMAT TERBAIK.”

 Gita Pusparani; Pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga
“Subhanalloh, pelatihan Mas Agung sangat kreatif, bagus, menyentuh, dapat diaplikasikan dan bisa memompa semangat saya. Pelatihan Mas Agung membuat saya ingat kepada orang-orang yang saya cintai. Saya akan berusaha membahagiakan mereka. Saya ingin ada pelatihan seperti ini lagi dan teman-teman saya harus ikut semua karena banyak manfaatnya dan luar biasa. Buat Mas Agung semoga tambah sukses. Terimakasih.”

Ibu Nur Iyak; Guru SMP 6 Jogjakarta
Setelah mengikuti training dari Mas Agung, saya merasa lebih bersemangat, ber-positif thinking serta berusaha mencari dan mengembangkan potensi diri saya. Cara penyampaiannya yang MENYENANGKAN membuat saya tidak bosan untuk mengikuti sesi lainnya. Terima kasih Mas Agung.”

Ingin membuat jadwal training ini?
Caranya mudah. Hubungi segera Manager kami: 0898-046-1938 (SMS/WA) Call 085743778900

Prio Agung Wicaksono

Awal cerita.

Continue reading

Membangun kerjasama Tim

Hari minggu yang lalu, tepatnya tanggal 20 Februari 2011 saya bersama kawan-kawan SLTec berkesempatan memfasilitasi pemuda-pemuda tangguh dari Umbulharjo yang tergabung dalam sebuah outbond training bertajuk The Battle Games. Outbond yang digelar Kebun Buah Mangunan, Dlingo, Imogiri, Bantul kali ini memang spesial. Karena peserta bukan hanya pemuda akan tetapi juga pemuda paruh baya kepala 4 alias sudah bapak-bapak. Bahkan beberapa peserta diantaranya membawa serta putra mereka.

Outbond berlangsung seru dan cukup menguras tenaga dan fikiran. Games yang diberikan memang sangat membutuhkan kekuatan fisik. mungkin hampir 90% gamesnya membutuhkan fisik prima. Sedangkan kolaborasi strategi bermain disana. Namun itu tak menyulutkan ambisi mereka untuk menyelesaikan setiap tantangan yang kami berikan kepada mereka. Terbukti, berbagai bintang berhasil mereka raih. Ada yang mendapatkan hingga 11 bintang, ada yang dapat 10 dan ada yang dapat 4 sekalipun. Namun, itu semua tidak menyulutkan semangat mereka menyelesaikan tantangan demi tantangan.

Outbond ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membangun sinergi tim dalam sebuat team building. Organisasi ini berharap bahwa mereka yang terdiri dari sekitar 30an peserta adalah sebuah tim. Akan tetapi satu dengan yang lain dari mereka terdapat kendala untuk saling kerjasama, yakni mereka tidak mengenal satu sama lain, tidak adanya iklim kerja sama tim dalam organisasi mereka. Ini permasalahannya. Sehingga, diakhir sesi outbond mereka benar-benar diuji kesabarannya menaklukkan tim lain dengan cara membangun kerjasama tim, komunikasi efektif dan tentunya strategi yang jitu. Mereka diharuskan menyelesaikan sebuat tantangan besar, yakni dalam sebuah permainan The battle of game.

Hasil evaluasi dan kesimpulan dari outbond kali ini cukup memberikan pelajaran berharga bagi tim mereka. Pertama, mereka melihat bahwa setiap permainan yang mereka lakukan ibaratkan sebuat miniatur proyek atau simulasi proyek dari setiap agenda kegiatan yang hendak mereka kerjakan. Disana ada target capaian, visi organisasi, atau bahkan sebuah hasil yang diharapkan. Dari hal ini mereka berkesimpulan, hendaknya setiap agenda atau apapun agar mampu diraih dengan baik ada simulasi/ latihan untuk meraihnya yang dilakukan dengan serius. Sebagai contoh gampang, pesawat ulang alik berhasil mencapai angkasa setelah melakukan uji coba berkali-kali. Demikian juga dengan aktivitas organsasi. Harus ada upaya yang serius untuk try and error untuk memeproleh hasil yang bagus.

Kedua, kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari tim dan ia menyadari bahwa posisi setiap orang dalam tim sangatlah penting. Melihat dari kemampuan yang dimiliki masing-masing anggota tim.

Ketiga, faktor kepemimpinan sangatlah penting. Dimana leader pengarah, pengontrol dan skaligus sebagai manajer tim. Ia bertanggungjawab mengelola tim menuju visi organisasi mereka.

Keempat, komunikasi. Komunikasi antara pemimpin dengan anggota dan anggota dengan yang lain harus ada kejelasan apakah itu sebuah perintah, atau hanya sekedar informasi. Adakalanya seorang pemimpin merasa bahwa informasi/perintah  yang ia sampaikan sudah jelas, namun faktanya anggota tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pemimpin dan begitu sebaliknya. Sehingga terjadi miskomunikasi. Ini berbahaya. Bisa-bisa jika ini terus terjadi maka visi akan sulit untuk dicapai.

Kelima, rela berkorban. Dalam meraih visi, adakalanya kita harus mengorbankan waktu pribadi, tenaga, fikiran dan materi untuk kita sumbangkan dalam meraih visi organisasi.

Keenam, pelatihan yang sehari ini hanya akan menjadi lelah yang tak berbekas apa-apa jika ilmu dan inspirasi yang diperoleh tidak dilakukan. Maka, kunci sukses dalam meraih visi adalah lakukan, lakukan dan lakukan!

Antum Pengunjung ke

  • 81,706

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 183 other subscribers